Senin, 30 November 2009

FOTO


Selasa, 24 November 2009

REKOMENDASI SUWANDI ISWANTO SAH


Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Kusnadi SH menjelaskan surat rekomendasi dari DPP yang menetapkan Bupati Mojokerto H Suwandi dan Wakil Bupati H Wahyudi Iswanto sebagai cabup-cawabup yang diusung PDI Perjuangan dalam Pilkada Kabupaten Mojokerto 2010. Surat rekomendasi DPP PDI Perjuangan diserahkan Ketua DPD Jawa Timur H Sirmadji kepada calon incumbent tersebut di kantor DPD, Kamis (19/11) sore.

Jumat, 20 November 2009

LAGI BERITA REKOM

[ Sabtu, 21 November 2009 ]
Suwandi-Iswanto Kantongi Rekom
Diusung PDIP Siap Maju Pilbup 2010


 MOJOKERTO - Pasangan bacabup-bacawabup, Suwandi dan Wahyudi Iswanto memantapkan langkahnya maju ke bursa Pilbup 2010. Hal itu setelah pasangan incumbent tersebut mengantongi rekomendasi DPP PDIP. Rekomendasi bernomor: 3027/IN/DPP/XI/2009 itu diserahkan langsung oleh DPD, Kamis (19/11).
Turunnya rekom pengurus tertinggi PDIP itu sekaligus memperjelas pencalonan keduanya yang sempat menimbulkan pertanyaan di internal partai maupun masyarakat. Tak tanggung-tanggung, dalam rekom tertanggal 13 November 2009 ditandatangani Ketua DPP PDIP Cahyo Kumolo dan Sekjen Pramono Anung W. tersebut langsung berpasangan. Suwandi sebagai cabup dan Wahyudi Iswanto, cawabup. ''Dengan sudah adanya rekom DPP ini, soal pasangan cabup-cawabup sudah tidak terjadi spekulasi politik, baik internal maupun di publik,'' kata Ketua DPC PDIP Kabupaten Mojokerto, Wahyudi Iswanto kemarin.

Instruksi DPP juga sudah jelas, pengurus maupun kader PDIP harus mengamankan, menjalankan dan memenangkan pasangan yang diusung. Terhadap yang mbalelo diancam dengan sanksi organisasi. ''Sesuai instruksi pusat, jangan sampai praktis hanya mencari kewenangan. Tapi, program ke depan harus tertata,'' katanya.

Mengingat PDIP di parlemen mempunyai tujuh kursi, pasangan Suwandi-Iswanto ini merasa sudah aman. Namun demikian, tetap membangun komunikasi politik dengan parpol lain, parlemen atau nonparlemen.

Terhadap hal itu, Suwandi yang saat itu hanya mengiyakan kalau tetap membangun komunikasi dengan parpol lain. ''Ya, tetap komunikasi,'' ungkapnya tanpa menyebut parpol dimaksud. Baik yang mempunyai kursi di DPRD atau tidak.

Suwandi dan Wahyudi Iswanto yang kala itu didampingi sejumlah pengurus cabang PDIP Kabupaten Mojokerto menunjukkan rekomendasi asli dari DPP. Hanya memang, tidak adanya tanda tangan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarno Putri, dikatakan Iswanto, sudah semestinya. ''Yang ada tandatangannya Bu Mega disimpan di DPD,'' kata Iswanto.

Sementara itu, ketika ditanya soal rencana deklarasi, Suwandi sejauh ini belum mengagendakan. Hanya yang pasti, akan dilakukan. Termasuk ketika disinggung kemungkinan awal 2010, dia belum bisa memastikan. ''Ya, nanti kami akan deklarasi,'' katanya singkat. Yang terpenting baginya saat ini menjalankan tugas sebagai Bupati dan Wabup Mojokerto. Terutama dalam melaksanakan program-program yang sudah tersusun. (abi/yr)

Sabtu, 07 November 2009

REKOMENDASI CABUB CAWABUB

 REKOMENDASI PASANGAN CABUB DAN CAWABUB MOJOKERTO


LAGI, calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) yang diajukan kader PDI Perjuangan Jawa Timur mendapat rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Jago kader-kader Banteng yang ditetapkan sebagai cabup-cawabup tersebut, pasangan H Suwandi - H Wahyudi Iswanto untuk Pilkada Kabupaten Mojokerto
Menurut Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur H Sirmadji, dengan turunnya rekomendasi DPP, sudah tidak ada keraguan lagi bagi kader, simpatisan dan jajaran struktural di semua tingkatan untuk mendukung dan memenangkan calonnya. Apalagi, katanya, DPP melalui rekomendasi tersebut menginstruksikan kepada seluruh jajaran partai, DPC setempat, untuk mengamankan, menjalankan dan memperjuangkan terpilihnya pasangan H Suwandi - H Wahyudi Iswanto menjadi Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto 2010-2015 dan Bambang Suhartono menjadi Bupati Gresik 2010-2015.

"Semua kader dan jajaran struktural harus solid. Kalau tidak mengindahkan instruksi, tentunya akan diberikan sanksi organisasi. Soal sanksi ini sudah ditegaskan dalam rekom," tandas Sirmadji, Kamis (19/11) sore.

Surat rekomendasi DPP untuk pasangan H Suwandi - H Wahyudi Iswanto bernomor 3027/IN/DPP/XI/2009. Sedang untuk H Bambang, bernomor 3027/IN/DPP/XI/2009. Kedua rekom yang diteken Ketua DPP Tjahjo Kumolo dan Sekjen Pramono Anung itu dikeluarkan tanggal 13 November 2009.

Surat rekomendasi DPP bernomor 3027/IN/DPP/XI/2009 diserahkan Sirmadji ke pasangan H Suwandi - H Wahyudi Iswanto di sekretariat DPD, Kamis sore. Saat penyerahan, Sekretaris DPD Kusnadi dan Wakil Sekretaris Bidang Internal SW Nugroho ikut mendampingi Sirmadji.

Pasangan H Suwandi – H Wahyudi Iswanto ditetapkan sebagai cabup-cawabup yang diusung PDI Perjuangan dalam Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) di GOR Mojosari, Minggu (11/10) lalu. Penetapan calon incumbent tersebut dilakukan secara aklamasi. (shol)

Jumat, 06 November 2009

Kandungan Minyak di Sawo Menyerupai Sumur


Salah satu potensi migas yang sudah dieksplorasi adalah di Desa Watesnegoro, Kec. Ngoro. Dampak positidnya, sebagian warga dijadikan pekerja penambangan seperti satpam, dan pekerja kasar. Selain itu, berbagai ruas jalan desa telah dipaving atau diaspal, sehingga membuat jalan desa semakin bagus dan tak berdebu.

Kini di kawasan Desa Sawo Kec. Jetis Kab. Mojokerto juga diketahui mengandung minyak. Itu setelah petugas dari PT Petrochina selama tiga tahap dan secara bertahap mensurvei beberapa tempat di wilayah Kab. Mojokerto dicurigai mengandung minyak.

Hasil penelitian sementara, di Desa Sawo Kec. Jetis Kab. Mojokerto diakukan tim survei kandungan minyaknya cukup besar. Bahkan tanah yang mengandung minyak di lokasi itu menyerupai sumur.

Pemkab Mojokerto saat itu berniat membiayai eksplorasi sendiri dengan menggunakan dana APBD. Itu setelah Pemkab Mojokerto mendapat penjelasan dari Ir Hariyadi Msi, petugas dari Kantor ESDM Jakarta yang menguatkan adanya kandungan minyak di desa tersebut.

Hanya saja, setelah dilakukan kajian lebih lanjut, termasuk biayanya, Pemkab Mojokerto akhirnya membatalkan niatannya. Akhirnya, Bupati Mojokerto,--saat itu dijabat Achmady menyerahkan masalah eksplorasi ke pemerintah pusat. Kini sampai jabatan Bupati dipegang Drs H Suwandi MM belum ada tanda-tanda minyak di Desa Sawo dieksplorasi pemerinth pusat maupun daerah.

Sutoyo anggota DPRD Kab. Mojokerto dari FPDIP mengimbau masyarakat tidak gegabah menjual tanahnya ke orang di luar desanya. Meskipun orang tadi mau membeli tanah dengan harga tinggi. “Biasanya orang melakukan itu adalah spekulan tanah,” katanya.

Ditambahkan, spekulan sifatnya cenderung menghambat kelancaran proyek pemerintah dan investor, karena hanya mau melepaskan tanahnya kalau dibeli mahal. “Kalau masyarakat jangan menjual ke orang lain. Lebih baik dijual ke negara atau investor yang langsung hendak mengeksplorasi minyak tadi. Karena, hadirnya proyek itu akan membawa dampak positif bagi warga,” tandasnya.

Suradi, tokoh masarakat Desa Sawo kec. Jetis Kab. Mojokerto mengatakan dia sudah mendengar kalau tanah di desanya mengandung minyak. “Sudah banyak warga luar Mojokerto datang ke sini ingin membeli tanah di dekat lapangan yang dikabarkan mengandung minyak,” ujarnya. “Kami harap eksplorasi migas nantinya, masyarakat tidak hanya sebagai penonton, tapi ikut dipekerjakan,” tambahnya.

Kabag Perekonomian Pemkab Mojokerto, Didik Chusnul Yakin Ssos Msi mengatakan, sampai, sekarang belum ada investor mengajukan ijin ke Pemkab Mojokerto untuk mengekplorasi minyak di Desa Sawo Mojokerto. *

Rabu, 04 November 2009

RADIO mojokokerto jawa Indonesia







MAU DENGAR RADIO DISINI




BAGI ANDA YANG PINGIN PUNYA RADIO OL SENDIRI KLIk DISINI




Senin, 02 November 2009

SIAPA BILANG PDI PERJUANGAN KALAH DI JATIM

Siapa Bilang PDIP Kalah di Jawa Timur
Benar Demokrat meraih suara terbanyak dalam Pemilu di Jawa Timur.
Senin, 12 Oktober 2009, 07:51 WIB
Arfi Bambani Amri


Ketua Dewan Pimpinan Daerah Perjuangan Jawa Timur, H Sirmadji Tjondropragolo, membantah anggapan itu. Menurut Sirmadji, anggapan itu tidak seluruhnya benar, karena faktanya, di Jawa Timur PDI Perjuangan masih terdepan dalam perolehan kursi DPRD tingkat kabupaten/kota dan unggul dalam jumlah wilayah kabupaten/kota yang dimenangkan.

Penegasan ini disampaikan Sirmadji di depan ratusan kader, jajaran struktural mulai ranting sampai cabang dalam acara Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) PDI Perjuangan tentang Penetapan Calon Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto di GOR Mojosari, Minggu 11 Oktober 2009 sore.

“Benar memang dalam Pemilu 2009 kita nomor dua di tingkat provinsi dan nasional. Tapi, saya tegaskan di sini, untuk tingkat kabupaten/kota se-Jawa Timur, pemenangnya adalah PDI Perjuangan,” ujar Sirmadji seperti disampaikan dalam rilis ke VIVAnews.

Pernyataan terbuka ini, kata Sirmadji, bukan omong kosong. Dia pun membeber bukti yang menunjukkan PDI Perjuangan memenangi pertarungan di tingkat kabupaten/kota di Jawa Timur dalam pemilu yang baru lalu. Dalam perebutan 1.600-an kursi DPRD Kabupaten/Kota, beber Sirmadji, PDI Perjuangan berhasil memperoleh 287 kursi.

“Ini jauh lebih tinggi dari ‘saudara’ kita, Partai Demokrat yang hanya mendapat kursi 240 sekian, dan PKB 220 sekian kursi,”  katanya.

Dalam hal kewilayahan, lanjut Sirmadji, dari 38 kabupaten/kota se-Jatim, PDI Perjuangan menang di 18 kabupaten/kota. Kemudian PKB menang di 9 kabupaten/kota, diikuti Demokrat memenangi 6 kabupaten/kota.  PPP dan PAN masing-masing menang di 2 kabupaten/kota, serta PKNU dan Golkar masing-masing menang di 1 kabupaten/kota.

Upaya pelurusan informasi hasil pemilu di Jawa Timur ini, ujar Sirmadji, untuk membangkitkan semangat kader dan simpatisan PDI Perjuangan agar tidak terus-menerus merasa kalah. Apalagi, saat ini PDI Perjuangan berusaha memenangkan calon kepala daerah/wakil kepala daerah yang akan bertarung dalam 18 Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada 2010 mendatang. “Saya minta jangan terus-terusan merasa kalah sebab di tingkat kabupaten/kota, kitalah yang menang,” katanya.

Dari pilkada di 18 kabupaten/kota tahun depan itu, PDI Perjuangan menargetkan menang di 14 kabupaten/kota. Kabupaten Mojokerto termasuk target yang dicanangkan jajaran pengurus DPD PDI Perjuangan Jawa Timur tersebut.
• VIVAnews

Kamis, 29 Oktober 2009

DUET SEHATI

Sehati, Suwandi - Wahyudi Iswanto    

 Melanjutkan Duet Birokrasi

BUPATI Mojokerto Drs H Suwandi MM mengaku 'angkat topi' dengan kader-kader PDI Perjuangan setempat. Pasalnya, meski PDI Perjuangan menang signifikan di Kabupaten Mojokerto saat Pemilu Legislatif 2009, mereka memperkenankan salah satu kader terbaiknya untuk mendampinginya dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Mojokerto 2010 mendatang.
"Sebenarnya PDI Perjuangan menang signifikan di kabupaten ini. Tetapi, setelah sharing dengan saya, Pak Haji Is (Wabup H Wahyudi Iswanto yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mojokerto, red) berkenan sebagai cawabup," ujar Suwandi, di depan ribuan kader, jajaran struktural dan kepala desa se-Kabupaten Mojokerto dalam rakercabsus di GOR Mojosari beberapa hari lalu.

Pejabat birokrasi yang bertahun-tahun menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mojokerto ini menjadi wabup mendampingi H Achmady, yang pada tahun 2008 lalu melepas jabatan bupati karena mencalonkan diri menjadi Gubernur Jawa Timur. Dia kemudian menggantikan posisi Achmady dan dilantik sebagai bupati pada 13 Juni 2008.

Sementara, Wahyudi Iswanto SE SH resmi menjadi pejabat birokrat nomor dua di Kabupaten Mojokerto mulai 10 Oktober 2008. Kader PDI Perjuangan yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua DPRD itu menggantikan posisi Suwandi sebagai wabup melalui proses pemilihan di DPRD setempat.

Pejabat birokrat yang baru berduet memimpin Kabupaten Mojokerto sekitar satu tahun ini kemudian sama-sama merasa sehati dan sejalan. Sehingga mereka berpasangan kembali sebagai cabup-cawabup dalam Pilbup 2010, dan secara aklamasi dikukuhkan dalam Rakercabsus di GOR Mojosari.

Bersama Wahyudi Iswanto memimpin Kabupaten Mojokerto, Suwandi bertekad melanjutkan program pembangunan yang berorientasi kerakyatan yang selama ini sudah mereka lakukan. Di antaranya di bidang pendidikan, kesehatan dan program lainnya yang menyentuh rakyat secara langsung.

Di bidang pendidikan misalnya, menurut Suwandi, bidang ini mendapat prioritas. Misalnya, pemkab membuat terobosan sharing dana BOS, sebesar Rp 10.000 tiap siswa sekolah. Dana itu dirinci, Rp 5.000 untuk peningkatan mutu dan Rp 5.000 untuk wisata lokal.

"Wisata lokal bagi siswa ini kami anggarkan, agar semua siswa di Kabupaten Mojokerto lebih mengenal potensi wisata di daerahnya. Misalnya, kawasan wisata di bekas kerajaan Majapahit," jelasnya.

Dia juga mencontohkan anggaran yang menyentuh rakyat di bidang kesehatan. Selain dana jamkesmas dari pemeritah pusat bagi warga miskin, menurut Suwandi, Pemkab Mojokerto juga menyiapkan dana tanggap darurat di luar Jamkesmas. Tahun 2009 ini, dana tanggap darurat dianggarkan sebesar Rp 1,8 miliar.

Suwandi juga memaparkan program bedah rumah dan plesterisasi di seluruh Kabupaten Mojokerto. Program-program yang masih berjalan tersebut, katanya, harus dituntaskan selama lima tahun ke depan.

"Yang masih jadi pemikiran saya sekarang, yakni para tukang becak yang usianya sudah tidak layak lagi untuk mencari penumpang. Mereka akan kami beri pelatihan kerja yang sesuai dengan usianya. Sehingga mereka nantinya tetap bisa mendapat penghasilan tanpa jadi tukang becak lagi," harapnya.

http://omjosradio.listen2myradio.com/